[Company Logo Image]


 

[Under Construction]

Abide With Me

(Tingal sertaku)
William Monk 1861

Alih bahasa Yamuger

Henry F. Lyte baru sakit dan tidak enak badan waktu ini. Ia adalah pastor
digereja dipantai di Inggris. Ia hidup dan bekerja diantara para pelaut
kasar dan orang2 kampung yang tidak berpendidikan dan mereka menyanginya.
Kadang2 kesehatannya begitu jelek, dan dokter memberikan advis agar ia
sering berjemur, dan tinggal disuasana hangat di Eropah bagaian selatan.
Ia menyiapkan untuk berlayar ke Eropah Selatan .
Pada akhir munggu bersama orang miskin yang begitu dekat dengannya, ia tidak
ada kekuatan untuk berdiri bahkan untuk berkobah. Dengan pertolongan Tuhan,
ia dapat memaksakan diri untuk berbuat hal itu, dan ia berkhobat terakhir kalinya 
pada orang -orang .
Kita bisa membayangkan betapa orang-orang yang sederhana ini seperti mereka
ingin mengucapkan selamat tinggal pada orang yang begitu beriman dan rendah
hati, dan barangkali sudah mengorbankan kesehatannya, berbuat kepada orang-
orang yang mungkin dianggap sampah masyarakat.
Lukas 16: 10 menulis : "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia
setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam
perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Pada waktu matahari terbenam ia menulis syair pada lagu ini. Ini
adalah suatu tangisan dari hati yang penuh kasih dan penderitaan dimana
tidak ada pertolongan dari dunia atau pengharapan dari dunia lagi.
Lyte meninggal dalam waktu setahun setelah ia meningglkan meninggalkan
mereka, tapi Tuhan telah memberi anugerah kepadanya sehingga telah syairnya 
menjadi suatu syair dari lagu pujian yang terkenal.

Abide with me: fast falls the eventide;
The darkness deepens; Lord, with me abide:
When other helpers fail, and comforts flee,
Help of the helpless, O abide with me!

Swift to its close ebbs out life's little day;
Earth's joys grow dim, its glories pass away:
Change and decay in all around I see:
O Thou who changest not, abide with me!

I need Thy presence every passing hour:
What but Thy grace can foil the tempter's power?
Who like Thyself my guide and stay can be?
Through cloud and sunshine, O abide with me!

Hold Thou Thy cross before my closing eyes;
Shine through the gloom, and point me to the skies:
Heaven's morning breaks and earth's vain shadows flee:
In life, in death, O Lord, abide with me!

Tingal sertaku , hari t'lah senja.
G'lap makin Tuhan tingallah !
Lain pertolongan, tiada yang teguh.
Maha penolong, tinggal sertaku!

Hidupku surut, ajal mendekat,
nikmat duniawi, hanyt melenyap.
Tiada yang tahan, tiada yang teguh;
Kau yang abadi tinggal sertaku!

Aku tak takut jika Kau dekat;
susah tak pahit, duka tak berat.
Kubur dan maut, dimana jayamu?
Tuhan yang bangkit, tinggal sertaku!

Brilah salibMu nyata didepan;
tunjukkanlah jalan menuju t'rang!
Fajar menghalau kabut dan mendung.
Tuhan, kekal tinggal sertaku!

Filipi 1 : 19- 

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi
buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan
Kristus--itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di
dunia ini karena kamu.
Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama
lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila
aku kembali kepada kamu.

 

 

Kirim e-mail ke han2x@handsetyadi.com untuk kritik dan saran mengenai  web-pages ini
Update terakhir: May 31, 2001