| |
Beyond the Sunset
diseberang sana.
Lyric
Virgil P. Brock [1887-1978] Music : Blanche K. Brock [1888-1956]
terjemahan Tim Nyanyian GKI 1989
|
Lagu ini lahir sewaktu percakapan dimeja makan disuatu sore 1936, setelah pada saat makan kami menyaksikan suatu matahari tenggelam di Winona lake,Indiana, dengan seorang tamu buta. Kami tetap bercerita tentang kesan yang kami saksikan. Tamu buta ini dengan sangat menarik mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat lebih cantik /indah dari matahari tenggelam.
Ia mengatkan : " saya melihat melalui mata orang lain , dan saya pikir saya lebih sering melihat diluar( beyond ) matahari tenggelam .
Frasa : diluar seberang matahari tenggelam ( beyond the sunset”) yang diucapkannya bagai infeksi menyerang saya , dan saya mulai menyanuyi (beberapa ) hitungan pertama . Kemudian kami pergi ke piano dan melengkapi verse I. Tamu tadi mengingatkan : " anda harus punya suatu verse tentang awan dengan angin sakal. " Kata2 itu cepat sekali saya tulis . Saya selalu teringat akan tamu saya yang dengan mesra berjalan tangan dengan tangan bersama istrinya, karena kebutaannya, maka saya tambahkan stanza 3.
|
Beyond the sunset, O blissful morning, When with our Savior heav’n is begun; Earth’s toiling ended, O glorious dawning - Beyond the sunset when day is done.
Beyond the sunset no clouds will gather, No storms will threaten, no fears annoy; O day of gladness, O day unending - Beyond the sunset, eternal joy!
Beyond the sunset a hand will guide me To God the Father, whom I adore; His glorious presence, His words of welcome, Will be my portion on that fair shore.
Beyond the sunset, O glad reunion With our dear loved ones who’ve gone before; In that fair homeland we’ll know no parting - Beyond the sunset forevermore!
|
1. Disebrang sana pagi ceria, bersama Tuhan selamanya. Berakhir sudah kerja didunia, disebrang sana negri baka.
2. Disebrang sana azab tiada badai dan kabut telah lenyap. Hari bahagia tidak bertara. disbrang sana damai tetap.
3. disebrang sana ku dibimbingnya. kepada Bapa yang kusembah. Hadirat Allah yang Mahamulia. bagianku selamanya.
4. Disebrang sana kita berjumpa dengan kekasih yang tlah menang. Kita bersatu senantiasa. Disebrang sana , fajar
cemerlang.
|
Wahyu 21
Bahan renungan Kedua belas pintu gerbangnya terdiri dari dua belas mutiara,
masing-masing pintu dibuat dari satu mutiara. Jalan di kota itu dibuat dari emas murni, bening seperti kaca yang mengkilap. Saya tidak melihat Rumah Allah di dalam kota itu, sebab Rumah Allahnya ialah Tuhan sendiri, Allah Yang Mahakuasa, dan Anak Domba itu.
|
|