[Company Logo Image]


 

[Under Construction]

Dalam kota Raja Daud, ada kandang yang rendah.
do = g , 4/4 , yamuger 1977.

  Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
lukas 2 : 6- 7.  

1. Dalam kota Ra-ja Da-ud, ada kan-dang yang rendah.
Dipalungan dibaringkan Bayi mungil yang lemah.
Yesus Kristus namanya dan Maria bundaNya.

2. Ia turun dari sorga , Tuhan alam semesta,
Dan palungan dalam kandang, tempat tidur baginya.
Ia hidup beserta  orang hina dan rendah.

3. waktu Ia kanak-kanak Ia patuh dan benar,
menghormati orang tua Ia tumbuh dan besar,
Anak-anak marilah mengikuti contoh Nya.

4. Tak berbeda dari kita, dari aku dan engkau.
tawa riang dan tangisan semuanya ia tau
Suka duka kunia, dirasakan oleh-Nya.

5. Nanti kita kan melihat Anak ini yang lemah
jadi juruslamat du-nia Raja sorga yang mulia .
Kita pun dipimpinnya , masuk sorga s'lamanya.

6. Bukan dalam kandang hina, kita lihat kuasaNya.
tapi klak didalam sorga dengan Allah, Bapanya.
Nanti kita menyembah, dikeliling takhtanya.

asli
Cecil Frances Humphreys Alexander. Music: "Irby," Henry John Gauntlett.

Once in royal David's city Stood a lowly cattle shed,
Where a mother laid her Baby In a manger for His bed:
Mary was that mother mild, Jesus Christ her little Child.

He came down to earth from heaven, Who is God and Lord of all,
And His shelter was a stable, And His cradle was a stall;
With the poor, and mean, and lowly, Lived on earth our Savior holy.

And through all His wondrous childhood He would honor and obey,
Love and watch the lowly maiden, In whose gentle arms He lay:
Christian children all must be Mild, obedient, good as He.

Jesus is our childhood's pattern; Day by day, like us He grew;
He was little, weak and helpless, Tears and smiles like us He knew;
And He feeleth for our sadness, And He shareth in our gladness.

And our eyes at last shall see Him, Through His own redeeming love;
For that Child so dear and gentle Is our Lord in heaven above,
And He leads His children on To the place where He is gone.

Not in that poor lowly stable, With the oxen standing by,
We shall see Him; but in heaven, Set at God's right hand on high;
Where like stars His children crowned All in white shall wait around.

Penggubah lagu ini :
Cecil Frances Humphreys Alexander (1818-1895 ) , lahir dan meninggal di Irlandia,
seorang ahli puisi yang mengarang lagu dengan produktip , seperti :
All Things Bright and Beautiful ,Do No Sinful Action, Eternal Gates Lift Up Their Heads, The
For All Thy Saints, a Noble Throng , Forgive Them, O My Father , He Is Coming, He Is Coming
He Is Risen, His Are the Thousand Sparkling Rills , In Nazareth in Olden Times , Jesus Calls Us
O Love Most Patient, Give Me Grace , Once in David's Royal City , Roseate Hues of Early Dawn, The
Saw You Never, in the Twilight? , Souls in Death and Darkness Lying ,Spirit of God, That Moved of Old
St. Patrick's Breastplate , There Is a Green Hill Far Away (dari 400 lagu yang dikarangnya)

ia juga membuat banyak buku rohani : Verses From the Holy Scriptures, 1846 , Hymns for Little Children, 1848
Narrative Hymns for Village Schools, 1853 ,Poems on Subjects in the Old Testament, 1854 & 1857
Hymns Descriptive and Devotional, 1858 , The Legend of the Golden Prayer, 1859

Lagu Dalam kota Daud adalah disadur dari karangan asli  yang disebut  Once in David's Royal City
(dalam buku rohani lama karangan IS Kijne : adalah dikota Daud )
Suaminya adalah bishop angklikan di Derry dan Raphoe dan kemudian menjadi ketua bishop di Irlandia.
Ia dan adiknya ditemukan pada sebuah sekolah bisu tuli. Karena itu ia mendirikan  Girls' Friend­ly
So­ci­e­ty in Lon­don­der­ry.

Lagu Dalam kota Daud jika kita perhatikan , mmpunyai makna  yang indah. Bayi yang lahir dikandang
Betlehem yang begitu hina , adalah Yesus Kristus , anak dari Maria. (stanza 1)

stanza 2 memberitakan, bahwa Yesus itu turun dari Surga , menjelma menjadi manusia , dan Ia memilih
kandang sebagai tempat lahirnya. Ia juga hidup bergaul dengan orang hina dan rendah.
Padahal ia adalah Tuhan Allah sendiri yang memerintah, berkuasa dan mempunyai alam semesta ini. 
(stanza ini mengingatkan kepada kita : suatu perumpamaan seorang Raja yang berkata : siapa yang
memperlakukan orang yang terlebih hina dari Aku, sesungguhnya itulah yang dilakukan  kepada Allah)

stanza 3 dan 4: menggambarkan Yesus sebagai manusia 100 persen, yang setelah dilahirkan ia tumbuh normal
seperti anak-anak lain.  Tetapi karena ia adalah gambaran dari manusia yang sempurna , maka biar
kehidupannya tidak diceritakan didalam alkitab, kita bisa beriman, bahwa ia bisa menjadi contoh
bagi kehidupan anak-anak lain. Disini  sebenarnya ia membuat lagu ini buat juga sekolah minggu anak2.
Apa yang kita rasakan sudah pernah Yesus rasakan.  Menangis , tertawa,  rasa sakit dll

stanza 5 & 6: mengambarkan anak yang lahir dikandang hina itu lah yang menjadi Juruselamat kita.
Ia adalah Raja bukan hanya didunia dan alam semesta tapi Raja di Surga.
Karena anugerahnya kita boleh ikut dengan Nya masuk kedalam kerajaanNya, yaitu kerajaan Surga.
Karena itu marilah kita dengan rendah hati , bukan dengan sombong rohani, kita menyembah kepada-Nya,
karena Ia adalah Allah kita Yang Mahakuasa.  Sekarang disana kita tidak melihat Ia sebagai sesuatu yang
hina dan lemah tapi penuh Kemuliaan duduk disebelah kanan Bapa Yang Mahakuasa

 

 

Kirim e-mail ke han2x@handsetyadi.com untuk kritik dan saran mengenai  web-pages ini
Update terakhir: May 31, 2001